Rabu, 14 November 2012

Pamitnya Dia Mengundang Lara Mengusik Jiwa

Saat diri diulit rindu
 untuk tersungkur dihadratNya mengadu
tibalah dia mengetuk pintu
pamit untuk pergi berlalu
demi Allah yang dia tuju

Bersama pesan di dulu
jaga olehmu hatimu
taatlah olehmu akan suamimu
tanpa kau ketepikan
taat hakiki pada Allah dan Rasulmu
Pintanya lagi
tersenyumlah kamu seikhlasnya
jangan biar apapun berbekas di hati
hatta suka mahupun duka

Aku terkesima
akan menghilangkah terus engkau
tanpa terlihat di mata
hanya roh merasa
Tiada terduga
tiada kupinta
mutiara jernih mengalirlah sudah
sedihkah aku berlalunya dia?
aduhaiii...rapuhnya hati
sedikit di uji sudah terkesan pada diri

kutarik nafas sedalamnya
kuistighfar sebanyaknya
kupegang sejadah
kuhamparkan ianya
aku berteleku di hadratNya
pohon penjelasan pada di rasa
Adakah cinta telah kudua
adakah hatiku terisi selainNya
kenapa aku harus lara
saat dia pamit meneruskan langkah

Oh...tidak
aku hanyalah cuma
 terlebur dalam nasihatnya
 asyik dalam keikhlasannya
justeru mengundang mutiara akhirnya
lantaran sunyilah rohku tiada sentuhannya

Pergilah tuan
pesananmu kugenggam
air mataku bukan penghalang
untuk kau pergi berjuang
Aku akan jalan hingga ke penghujungnya
sehingga nyawa tiada di jasadnya
yakini aku, teman
dengan Dia aku berteman
pasti tak dibiarkan aku berhati walang

Sapalah rohku
saat hati digamit rindu
semoga sentiasa bersatu
demi Allah yang kita tuju

~UHIBBUKA FILLAH~



***********
aku tetap di sini
berdiri
memerhati
muhasabah akan diri
menunggu rohku diusapi




1 ulasan:

  1. Buat yang di sini
    titipan ku ini untuk kita
    alangkah baiknya andai dapat
    kita sama2 hadirkan cinta
    Bersama kita ada dia
    dititip jua oleh Dia
    bawakan kita untuk merasa
    nikmatnya bersahabat kerana Allah
    tidaklah semua sia2....

    BalasPadam