Engkaulah Tuhanku
Tuhan dalam kebenaran seluruhnya
hasrat-hasrat sekilas mengepung qalbuku
namun, setiap dorongan berhimpun dalam diriMu
bersama-sama
Saat kutatap diriMu
qalbuku merenungkan
turut merasa sedih
atas segenap dosa dan kesalahan
masa lalu
sementara jiwa yang terikat raga ini
menanggung derita kepedihan
Jiwa dan fikiranku kenyang dengan kerinduan
ragaku pun sepenuhnya bergelora dan membara
sementara dalam relung qalbuku
cintaMu pun tertutup rapat-rapat
Betapa sering aku kembali menghadapMu
seraya memohon ampunanMu
Wahai junjunganku wahai Tuhanku
Engkau tahu apa yang ada dalam diriku
Engkau adalah agama dan duniaku
Kepintaran dan kecekapanMu
telah memperkosa qalbuku seratus kali
betapa tegar seluruh sumpahMu
Meski terkadang aku ditemani yang lain
tak pernah aku memutuskan
sumpah persahabatan kita
Hasrat gila untuk bersatu denganMu
telah membakar diriku
sementara dadaku bergelora
dengan hasrat dan keinginan.....
Tegakah melihat aku sendirian
menyusun langkah
dalam kesukaran
Menariku sendiri
dipentas tarian
tiada berteman
tiada sandaran
Aduhai sayang
kiranya aku dilepaskan
mati kerinduan
tidakkah di hati rasa terkilan
melihatkan ku pergi kurang bekalan
**********
seakan tiada daya untuk bicara
apalah kuasa aku hamba
ayuhai pembaca
mari bersegera
mendapatkan Dia
Yang Maha Segala
Jangan menoleh ke kiri dan ke kanan kerana ianya akan menimbulkan fasad yang besar dalam dirinya dan akan menghalangnya dari mencapai maksud. Kebanyakan hijab-hijab di hati itu terjadi kerana bayangan gambaran yang dipindahkan dari pandangan penglihatan mata ke otak sewaktu menjalani kehidupan seharian. Ini akan mengganggu hati dan menimbulkan keinginan memenuhi berbagai kehendak hawa nafsu seperti yang telah tergambar di ruangan otak. Gambaran-gambaran ini merupakan hijab-hijab bagi hati dan ianya menyekat Cahaya Kehadiran Zat Allah Yang Maha Suci.
BalasPadamMaaf berkata lagi hamba yg tak reti apa ini.
Allah menyatakan menerusi firmanNya di dalam Al-Quran pada Surah An-Nur ayat 35 yang bermaksud,
BalasPadam“ Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah Timur sesuatu dan tidak pula di sebelah Baratnya, yang minyaknya saja Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.
Jangan pernah berhenti
BalasPadamjangan pernah pergi
jangan pernah ulangi lagi
jangan tinggalkan laman ini
hadirlah
biar penuh terisi
jiwa yang kontang semua di sini
basahilah hati kami
dengan nasihat diberi
Sedikit memadai
asal tak kosong tiada berisi
cucilah hati kami
hingga suci berseri
dapat dimasuki nur ilahi
kerana kami jua ingin
menghadap Allah dalam keadaan di redai