Isnin, 11 Februari 2013

Beriman Ke?

Bila dengar cerita2 sahabat pada zaman Rasulullah, hatiku bagai dirobek2.  Air mata bergenang lalu menitis tanpa sedar. Rasa macam diri kerdil sangat...jauh sangat dari akhlak mereka.  Kebergantungan mereka pada Allah total sedang diri, sedikit dicubit, melatahnya bertahun.  Astaghfirullah...

Apa ujian yang Allah tak timpakan...kesakitan, kelaparan, kehilangan, keperitan...segalanya...segalanya diharungi para sahabat... Rasulullah apatah lagi, sungguh banyak..amat banyak... tapi akidah para sahabat tak pernah goyah, tak pernah mengalah sehingga Islam tertegak dengan megahnya.

Terusik hati mendengar cerita bagaimana tersiksanya seorang sahabat menerima hukuman lantaran mencintai agama yang dibawa Rasulullah.  Tiada berundur sesaat meskipun tika itu hanya lima hingga enam orang saja yang sanggup mengikut agama Rasulullah. Meski hanya hamba, ketaatannya kepada Rasulullah, masyaAllah. Kasihannya Khabab al-Arat saat dipakaikan baju besi lalu dibaringkan di bawah terik matahari yang sangat panas.  Kerana lamanya di bawah terik matahari, daging punggung mengelupas.  Hanya kerana sering berjumpa Rasulullah, beliau di hukum oleh tuannya dengan ditusuk batang besi panas ke kepalanya.  Besar sungguh pengorbanannya, hebat sungguh penderitaannya.

Khabab r.a pernah bertanya kepada Rasulullah tentang bilakah akan sampainya pertolongan Allah. Berkata Khabab r.a kepada Rasulullah ketika baginda sedang berada di bawah bayangan kaabah :
Menangkanlah kami, doakanlah kami.
Sesungguhnya Rasulullah menegur Khabab r.a dengan berkata bahawa sesungguhnya kamu termasuk dalam golongan terburu-terburu
Sesungguhnya sebelum kamu terdapat lelaki yang digalikan lubang untuknya, ditanam, kemudian didatangkan dengan sebilah gergaji diletakkan di atas kepalanya dan menggergaji sehingga dipotong dua, mereka yang disikat dengan sikat besi - sehingga bercerai daging dan tulangnya tetapi perkara tersebut tidak dapat menghalangnya daripada agamanya.  Sesungguhnya Allah akan menebus terhadap ternakannya TETAPI KAMU TERGESA-GESA.

Sesungguhnya aku melihat...betapa pentingnya ILMU.  Kita belajar tentang penderitaan orang lain yang lebih hebat.  Amik ibrah dari setiap cerita.  Bila berilmu kita pasti tidak akan menyalahkan Allah atas apa yang kita tanggung, atas apa yang kita harung!  Kita diuji sekelumit cuma tetapi melatahnya kita bagai ujian itu menghancurkan setiap inci tubuh kita, Astaghfirullah.  Lebih malang lagi andai kita marah dengan Allah, kita pertikaikan apa yang Allah turunkan, kita soal Allah kenapa kita yang dipilih, kita persoalkan apa yang Allah buat... Aduhaiii... malang sungguh kita sebagai hamba. 

Wahai diri,
Allah sekadar mahu menguji.... kamu kata kamu beriman, kamu mencintai Allah, hidup matimu untuk Allah, tapi bila diuji kamu melatah. Bila diuji kamu berkeluh kesah. Bila diuji kamu resah. Bila diuji kamu persoalkan Allah.  
Mana cinta dan kasihmu?  Mana sayang dan rindumu?
Ahhh..omong kosong belaka rupanya! 
Allah sekadar mahu melihat, benar atau tidaknya janjimu.  Betul atau tidak ikrarmu.
Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan, "kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?  Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH MENGETAHUI ORANG-ORANG YANG BENAR DAN SESUNGGUHNYA DIA MENGETAHUI ORANG-ORANG YANG DUSTA - 29 :2-3

Kalau kamu benar dalam berkata, kalau kamu benar dalam bicara tentang cinta... pasti kamu akan reda, pasti kamu berlapang dada dengan melihat ujian itu cuma cubitan kasih Rabb.
Andai benar kita cinta, saat dicubit kita pasti memandang yang mencubit dengan penuh kasih, pasti ada sebab kita dicubit dan kasih kita akan bertambah.  Bukan kita melatah marah bila diusik...
Kita lupa semua tu...kita hanya kasihkan Allah bila kita dalam nikmat kesenangan, tapi kita menyampah dengan Allah saat kita diuji dengan keperitan.  Malang sungguh kita menjadi hamba!

Wahai diri,
Bukanlah hak kita untuk bertanya kenapa kita diuji, kenapa kita disiksa, kenapa kita yang menderita
Hak kita hanya berdoa untuk diringankan beban penderitaan...

Lazimilah doa ini...biarlah ia terus meniti di bibirmu lantas menusuk ke qalbimu...

Bismillaah ar-Rahman ar-Raheem

A manar rasulu bima unzila ilayhi min rabbihi wal mu'minun
Kullun amana billahi wa mala ikatihi wa kutubihi wa rusulih
La nufarriqu bayna ahadin min rusulih
Wa qalu sami'na wa a ta'na ghufranaka rabbana wa ilaykal masir
La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Laha ma kasabat wa alayha maktasabat
Rabbana la tu a khidhna in nasina au akhta'na
Rabbana wa la tahmil alayna isran kama
Hamaltahu alalladhina min qablina
Rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lanabih
Wa'fua anna, waghfir lana, warhamna
Anta maulana fansurna alal qaumil kafirin
2 : 285-286

Rasul telah beriman kepada al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.  Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan) :
"Kami tidak membeza-bezakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari Rasul-rasulNya", 
dan mereka mengatakan, "Kami dengan dan kami taat". 

(Mereka berdoa) : "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".  

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.  Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.  

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.  Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami.  Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.  Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami.  Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.


(MAAF, JIKA SALAH STLH DIRUMIKAN, RUJUK AL QURAN YA!)

2 ulasan: